VPS hosting adalah Virtual Private Hosting atau dengan terjemahan sederhana kamu mempunyai server hosting virtual untuk web kamu. Pada artikel ini saya akan membahas Cara Menyiapkan VPS untuk wordpress dan kenapa saya akhirnya berkenalan dengan VPS ini
Apa Bedanya VPS dengan Hosting Biasa
Yang dimaksud hosting biasa itu adalah shared hosting. Memang shared hosting ini adalah paket hosting yang paling umum dan murah tapi belum tentu murahan. Sebenarnya saya sudah pernah menjelaskan perbedaan VPS hosting dan shared hosting di sini tapi saya rasa tidak ada salahnya saya jelaskan lagi secara lebih ringkas.
Pada shared hosting, satu server yang dipakai secara bersama-sama. Semua sumber daya server digunakan secara bersama-sama tanpa ada pembagian yang jelas. Nah, VPShosting masih satu server juga sih tapi pembagian sumber daya server seperti memory, cpu, dll telah dibagi secara jelas. Untuk lebih jelasnya mungkin gambar di bawah ini bisa lebih menjelaskan perbedaan shared hosting dan VPS.

Kapan dan Siapa yang Memerlukan VPS
Jika kamu seorang blogger, kamu akan memerlukan VPS hosting ketika blog kamu sudah semakin memerlukan sumber daya yang lebih. Penyebabnya bisa bermacam-macam, trafik pengunjung blog wordpress yang semakin meningkat atau plugin yang kamu instal membutuhkan semakin banyak sumberdaya server.
Jika kamu ingin bisnis hosting, kamu juga memerlukan VPS. Dengan VPS maka kamu bisa leluasa membagi sumberdaya di server VPS-mu dan menyewakannya ke orang lain.
Jika kamu ingin membuat web sebagai toko online, maka kamu juga memerlukan VPS.
Nah, jika kamu bukan salah satu dari di atas, sepertinya kamu memang belum memerlukan VPS. 🙂
Managed dan Unmanaged VPS
Ada istilah yang harus dan kudu kamu pahami tentang VPS hosting. Managed VPS adalah VPS yang telah di setting oleh pemilik server. Sehingga kamu tinggal fokus pada content web/blog saja. Sedangkan unmanaged VPS adalah kamu harus melakukan konfigurasi VPS sendiri seperti menginstal sistem operasi, menginstal firewall, dll. Karena perbedaan itulah, VPS managed biasanya harga sewanya lebih mahal dari VPS unmanaged. Selisih harganya cukup besar lho, bisa sampe 40%. Kenapa sebesar itu? karena managed VPS pada dasarnya kita membeli supportnya.
Untuk unmanaged VPS, kamu harus belajar sendiri dan konfigurasi sendiri. Kedengaran mengerikan ya? ga usah kuatir, tulisan ini merupakan tulisan pertama dari seri menggunakan VPS untuk WordPress. Seperti biasa, lengkap dengan langkah-langkahnya.
Di indonesia, penyedia jasa VPS managed cukup banyak. Salah satunya di jagoanhosting.com. Atau kamu juga bisa melihat VPS hosting dari Daftar hosting ini biasanya memberikan jasa VPS managed. Cek sendiri ya.
Nah, untuk penyedia VPS unmanaged ada di rumahhosting.com. Untuk yang lain saya tidak hapal mungkin bisa coba tanya di mbah google.
Jika kamu tidak termasuk orang yang mempunyai cukup dana untuk menyewa VPS managed, maka artikel ini sangat cocok buatmu 😀
Nah, saya menggunakan VPS Digital Ocean karena alasan MURAH 🙂 Biaya per bulan sekitar $5 atau 50-60 ribu per bulan jika di kurs rupiah. Coba bandingkan shared hosting ada juga Selain itu Digital Ocean mempunyai server di Singapura sehingga blog klien saya jika di akses oleh pengunjung dari indonesia tidak susah.
Saya melihat VPS Digital Ocean cukup bagus karena di rekomendasikan oleh programmer kelas dunia seperti John Resig (pembuat JQuery), Jeff Atwood (pendiri stackoverflow.com). Rekomendasi mereka sudah cukup membuat saya yakin bahwa kualitas Digital Ocean cukup mumpuni. Murah tapi bukan murahan 🙂
Membeli VPS Hosting di Digital Ocean
- Sebelum membeli VPS di Digital Ocean, kamu harus membuat account dulu di sana. Gratis kok kalo cuma bikin account. Klik ini untuk mendaftar
- Setelah mendaftar, kamu harus menyiapkan kartu kredit atau paypal untuk membuat VPS. Digital Ocean menyebutnya dengan Droplet.
- Sekarang untuk membuat droplet, kamu tinggal mengklik saja tombol Create Droplet
- Kamu perlu memberi nama Droplet-mu sebagai identitas. Isi sesuai dengan keinginanmu.
- Selanjutnya kamu perlu memilih ukuran Droplet. Pilih saja yang paling murah yaitu $5 /month
- Kamu harus memilih di mana letak fisik dropletmu. Digital Ocean memiliki server di lima negara di dunia yaitu New York (Amerika), San Fransisco (Amerika), Amsterdam (Belanda), London (Inggris), dan Singapura. Sesuai dengan pengunjung blogmu banyak berasal dari negara mana. Jika pengunjung blog banyak dari Indonesia, maka pilihlah yang terdekat yaitu Singapura.
- Langkah selanjutnya adalah kamu menentukan setting awal untuk droplet. Kalo kamu bingung dengan maksud dari settingan ini, kamu bisa mengabaikannya dan membiarkan kosong. Khusus bagian additional option, klik centang untuk IPv6.
- Nah, bagian ini yang penting yaitu memilih Sistem Operasi untuk VPS-mu. Pilihlah Sistem Operasi Ubuntu 14.04 x64
- Sekarang kamu tinggal create droplet-mu. Paling membutuhkan waktu sekitar 1 menit untuk menginstall Ubuntu di droplet/vps-mu. Setelah Ubuntu terinstal, maka kamu otomatis akan mendapat IP address dari VPS-mu. Catat baik-baik IP address ini karena nanti akan sangat berguna untuk login ke VPS-mu.
- Username dan password untuk login ke VPS akan secara otomatis di email ke alamat email saat kamu mendaftar di Digital Ocean.
Login ke VPS
Nah, sekarang mulai bagian yang paling seru yaitu login ke VPS hosting. Login ke VPS ini sangat berbeda dengan login ke cpanel saat di shared hosting. Karena sistem operasi baru terinstall sehingga kamu harus login melalui ssh atau command prompt ala DOS dulu. Jadi kamu harus mengetik perintah di konsol untuk melakukan konfigurasi server VPS.
Login Melalui Linux
Saya menggunakan Linux dengan Distro Ubuntu. Tapi ga masalah kamu menggunakan distro apapun, yang penting kamu bisa mengakses terminal.
- Buka terminal linux
- Ketikkan perintah berikut ini di terminal. Kamu harus mengganti ip-address-droplet dengan ip addres dari droplet/vps-mu
ssh root@ip-addres-droplet
- Saat login pertama kali maka akan muncul peringatan seperti di bawah ini
The authenticity of host '123.123.123.123 (123.123.123.123)' can't be established. ECDSA key fingerprint is 79:95:46:1a:ab:37:11:8e:86:54:36:38:bb:3c:fa:c0. Are you sure you want to continue connecting (yes/no)?
Warning ini wajar dan memang seharusnya muncul jika kamu connect untuk pertama kali. Karena server VPS ini belum dikenal. Ketik saja yes
- Saat kamu login untuk pertama kali, maka kamu diharuskan untuk mengganti password root. Ikuti saja perintahnya dengan memasukkan password lama, trus memasukkan password baru.
- Ketik exit jika kamu ingin log out dari VPS.
Login Melalui Windows
Untuk bisa login melalui Windows, kamu harus menginstall dulu Putty yang bisa di download disini. pilih Putty yang sesuai dengan sistem operasi Windows milikmu. Putty adalah program ssh yang berjalan di windows. Saya anggap Putty telah terinstall di Windows komputermu.
- Jalankan Putty dan akan muncul window seperti gambar di bawah
- Dari window di atas isilah field berikut ini
Host Name (or IP address) : isi dengan ip addres vps-mu
Port : 22
Connection Type : SSH - Klik open untuk login ke VPS hosting.
- Pilih login as: root
- Masukkan password
- Jika password benar, maka kamu akan mendapat pesan
Welcome to Ubuntu ......dst
- Kamu telah berhasil login ke VPS dari Windows. Ketik exit untuk log out dari VPS
Nah, sekarang kamu sudah selesai menyiapkan VPS hosting untuk WordPress. Tapi server VPS ini masih sangat lemah karena belum di install firewall dan tools security lainnya. Masih banyak yang harus kamu lakukan sebelum VPS ini benar-benar siap digunakan untuk WordPress.
Cara login di atas, adalah jika kamu belum membuat SSH Key untuk droplet-mu. Cara untuk membuat dan mengupload SSH key droplet, bisa kamu lihat di sini.
Selanjutnya untuk Mengamankan akses login ke server VP bisa di baca di sini.
Semoga berlanjut ke Artikel berikutnya hingga menjadi sebuah web berbasis wordpress
LikeLike
siap, tunggu aja artikel berikutnya 🙂
LikeLike
Artikel nya sangat membantu juga jelas gan. Mantap
LikeLike
terima kasih. 🙂
LikeLike
gan kalo bandwith 2 tb dengan visitor 10k/day itu bisa nyampe gan ?
LikeLike
kalo hanya web biasa, seharusnya sangat cukup. Tapi kalo server di pake untuk download file, mungkin ga cukup.
LikeLike
sulit juga sepertinya ya mas
LikeLike
iya mas, emang agak ribet. Tp ini solusi yang paling murah kalo blog atau web mulai naik trafficnya. Kalo mau ga ribet, ya beli yg sudah di setting, tinggal pakai. Tapi harganya lumayan mahal mas.
LikeLike
Mantap ini bisa menjadi referensi terbaik bagi yang ingin membangun hosting di VPS untuk wordpress dengan mudah dan murah
LikeLike
terima kasih. Hanya mencoba berbagi
LikeLike
gan klu trafik udh 30k pakai vps ram berapa yaaa ,,
pake shared hosting resouce limit mulu :3
LikeLike
Agak susah jawabnya gan. Itu semua tergantung plugin yang di pake, theme, dll. Saran saya kalo belum tau jumlah traffiknya, mulai dari paket yang terkecil dulu
LikeLike
Gan selain beli vps di jagoanhosting sama digital ocean yg bagus lagi dimana?
LikeLike
gan bagaimana cara beli vps di digital ocean bila saya tidak punya lartu kredit. kunjungi web ane juga gan http://anandatiket.com
LikeLike
Gan kalau di DO yang $5 bisa nampung visitor/day berapa gan ?
LikeLike