Tutorial kali ini akan menjelaskan langkah-langkah tambahan sebelum server VPS milikmu bisa di gunakan untuk wordpress.
Tutorial ini merupakan lanjutan dari tutorial sebelumnya yaitu
Pada tutorial terakhir, server VPS milikmu seharusnya sudah cukup aman. Tapi saya sangat menyarankan kamu untuk mengikuti beberapa langkah tambahan berikut ini agar bisa selamat sentosa lebay.
Saya menggunakan VPS pada Digital Ocean. Kamu perlu membelinya di sini jika ingin mencoba langkah-langakh tutorial ini dengan sama persis.
Menginstall Firewall
Firewall ini sangat penting untuk memberikan pengamanan untuk web-mu. Memang, pengamanan blog dan server itu tidak cukup hanya satu artikel, tp minimal kamu sudah punya pengamanan dasar. Oke, kamu harus login dulu ke VPS-mu. Ingat, kamu sudah tidak bisa login ke server VPS sebagai root. Kalo lupa, baca kembali tutorialnya di sini.
Secara default, Ubuntu sudah terinstall firewall, sehingga kamu tidak perlu lagi menginstallnya. Firewall ini juga secara default, memblokir semua akses dari luar ke dalam server VPS milikmu dan mengijinkan semua koneksi dari dalam server VPS ke luar. Nah, sekarang, kita perlu membuka pintu/port agar akses dari luar bisa masuk ke servermu.
- Login dulu ke servermu melalui ssh (untuk Linux) atau Putty (untuk Windows)
- Karena Firewall sudah terinstall, kamu tinggal mengaktifkan saja koneksi untuk ssh
sudo ufw allow 4444/tcp
ingat, di tutorial sebelumnya, angka 4444 harus disesuaikan dengan port yang sudah kamu rubah untuk ssh
- Untuk mengijinkan wordpress bisa di akses internet maka
sudo ufw allow 80/tcp
- Untuk memberi akses FTP filezilla, maka ketik
sudo ufw allow 21/tcp
Baca juga bagaimana Cara Menggunakan FileZilla
- Sekarang liat port yang baru saja ditambahkan pada firewall dengan mengetik
sudo ufw show added
- Kalo semua sudah, maka aktifkan firewall
sudo ufw enable
- Sekarang, kita lihat port yang terbuka apa saja
sudo ufw status numbered
hasilnya seperti dibawah ini
- Perhatikan port yang terbuka. Seharusnya port yang terbuka adalah port 4444 (ato port lain untuk ssh sesuai setinganmu), port 21, dan port 80. Ternyata port 22 terbuka. Port 22 adalah port awal yang dibuka untuk ssh. Port 22 telah kita ganti dengan port lain. Jadi port 22 sudah tidak perlu di buka, maka untuk menghapusnya
sudo ufw delete 1
angka 1 adalah nomor baris yang akan di hapus
- Restart kembali firewall dengan perintah
sudo ufw disable
sudo ufw enable
Update :
Firewall sangat di anjurkan jika kamu mengelola server sendiri seperti VPS. Tapi, menyetting firewall juga perlu pengetahuan dasar tentang jaringan. Jika kamu berencana untuk memindahkan blog wordpress milikmu dari share hosting ke VPS hosting, mungkin kamu bisa lewati dulu tahap instalasi firewall ini sampe blogmu telah telah pindah sepenuhnya ke VPS. Setelah itu kamu bisa mencoba belajar menyetting firewall.
Memilih Zona Waktu Server VPS
Seperti halnya jam komputer, server pun memiliki jam atau zona waktu.
- Untuk melakukan konfigurasi pada jam server maka ketik
sudo dpkg-reconfigure tzdata
- Maka akan muncul seperti gambar di bawah
Pilih sesuai dengan benua tempat kita tinggal yaitu Asia kemudian tekan enter
Pilih jakarta kalo kamu tinggal di Jakarta. Pilih kota yang terdekat dengan KTP-mu (tenang aja, ga ada razia KTP). Kota-kota di Indonesia yang bisa kamu pilih adalah, Jakarta, Jayapura, Pontianak, Ujungpandang, Makassar, dan Dili. *Dili kan udah luar negeri, oh iya, maaf 😀 *
- Setelah memilih kota, maka akan muncul pesan zone waktu untuk server VPS-mu seperti ini
- Agar jam di server VPS selalu tepat waktu, ga kayak jam di kantor saya yang dicepetin 10 menit biar karyawannya cepat pulang, kamu perlu mensinkronkan dengan waktu di dunia. caranya
sudo apt-get update
sudo apt-get install ntp
Membuat Swap File
Swap file itu adalah virtual memory. Kalo kamu pake Windows, swap file itu namanya virtual memory. Swap file ini berguna untuk membantu memory server. Oke, cara membuatnya
- Login ke server VPS. Kamu harus menglokasikan space hardisk sebesar 1x atau 2x dari besarnya memory server. Ketiklah
sudo fallocate -l 1G /swapfile
1G itu artinya 1 Gigabyte. Kamu bisa menggantinya sesuai dengan besaran memory di servermu.
- Agar swapfile tidak sembarang di akses oleh user lain maka
sudo chmod 600 /swapfile
- Nah, sekarang, swapfile harus diformat sebelum bisa di gunakan
sudo mkswap /swapfile
- Sekarang, swapfile sudah bisa digunakan dengan cara mengetik
sudo swapon /swapfile
- Agar swapfile itu secara otomatis digunakan oleh server maka
sudo sh -c 'echo "/swapfile none swap sw 0 0" >> /etc/fstab
Backup Server
Nah, sekarang servermu sudah siap untuk digunakan. Kamu bisa menginstall web server, PHP, atau database yg diperlukan. Hah? masih harus ada di instal? Hehe, iya. Kan ini namanya server unmanaged. Jadi harus kita setting sendiri dan install semuanya sendiri 🙂
Sebelum kita menginstall aplikasi lain, kita perlu backup server ini agar kalo kamu salah install, tinggal balikin aja backup ini. Ga perlu instal semuanya dari awal.
- Masih dengan login di ssh. Matikan dulu servermu
sudo poweroff
Kalo kamu menggunakan PuTTy maka akan muncul
Ga perlu khawatir, itu artinya koneksi terputus karena server VPS sudah di matikan
- Sekarang masuk ke Control Panel Digital Ocean
Pilih droplet milikmu
- Pilih snapshot
- Isi bagian deskrpsi snapshot seperti gambar di bawah
Tunggu kurang lebih 1 menit, Digital Ocean akan membackup server VPS
- Setelah selesai, kamu bisa melihat hasil backup server VPS melalui tab Restore From Snapshot
Jika ada kerusakan pada server VPS, maka tinggal kamu restore dari sini.
- Nah, sekarang, kamu tinggal nyalakan kembali servermu dengan mengklik Power Cycle
Tunggu kurang lebih 1 menit, maka servermu akan kembali online.
- Sekarang coba login ke server VPS melalui ssh atau Putty, jika berhasil, maka servermu telah berhasil online. Selamat 🙂
Nah, sekarang server VPS ini telah siap untuk digunakan. Bisa untuk aplikasi online, blog wordpress, atau yang lain.
“Saya menggunakan VPS pada Digital Ocean. Kamu perlu membelinya di sini jika ingin mencoba langkah-langkah tutorial ini dengan sama persis”
Lha ente aja make blog gratisan, gemana seh…?? :v
Keliatan amat copas nya gan :v
LikeLike
Terima kasih telah mampir gan. Menurut agan, artikel ini copy paste ya? Copy paste dari mana? Saya malah baru tau kalo ada artikel yang sama persis dengan ini 🙂
Kenapa saya pake blog gratisan? Emang kenapa gan? Ada yang salah kalo saya pake blog gratisan? Btw, terima kasih telah mampir ya gan 😀
LikeLike
Ya gak ada salahnya gan ente mau make blog gratisan juga,,,cuma ane ngakak aje baca postingan ente…”“Saya menggunakan VPS pada Digital Ocean….””
LikeLike
Saya memang menggunakan VPS digital ocean. Agan mau percaya atau tidak, hak agan. Saya juga sama sekali tidak rugi kalo agan tidak percaya. Percayalah sama Tuhan, jangan sama saya 😀 .
VPS itu saya oprek sendiri, dan saya tulis kemudian dibagi kepada siapa pun yang membutuhkan. Kalo saya tidak menjelaskan alamat domain atau nomor IP VPS saya, itu demi alasan keamanan. Saya buka semua informasi tentang versi sistem operasi server, firewall yang saya gunakan, dll. Itu informasi yg seharusnya tidak boleh disebarluaskan kalo mau web tetap aman.
Tutorial ini mungkin hanya sepele buat agan, tetapi bisa saja bermanfaat buat orang lain. Tapi, apa pun pendapat agan, saya hormati. Saya bahkan tetap berterima kasih agan yg mau susah-susah datang ke blog gratisan ini dan menuliskan beberapa kata. Saya hargai itu 🙂
LikeLike
Gan… sy newbie…
Ubuntu sama Centos baiknya pilih mana?
trus apa itu Apache dan Nginx, kapan menginstall nya?
trims
LikeLike
Saya belum pernah pake centos, jadi ga tau mana yg lebih baik. Saya pilih ubuntu karena laptop saya terinstall ubuntu dan saya merasa lebih banyak dokumentasi di internet.
Untuk install apache dan Nginx, sabar ya. Lagi saya siapkan artikel lanjutan untuk seri tutorial VPS 😉
LikeLike
Hai nasrul, untuk install Nginx bisa liat di sini https://mudahbikin.wordpress.com/2015/03/10/install-nginx-maria-db-dan-php-melalui-webuzo-di-server-vps/
LikeLike
Artikelnya menarik, runtut dan mudah dipahami newbie..thanks sharingnya gan..
LikeLike